Senin, 13 Mei 2013

PENGANTAR PSIKOLOG MASALAH-MASALAH DAN SIKAP INDIVIDU DALAM LINGKUNGAN



PENDAHULUAN

Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu mempunyai beragam karakter dalam melakukan transaksi kehidupan semisal berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama. Dari zaman pertama hingga sekarang ini peruatan tingkah laku manusia dalam bertindak tentu mengalami beberapa fase yang naik turun dan perkembangannya juga pesat. Secerdas-cerdasnya, sepintar-pintarnya manusia, ketika hidup di dunia ini pasti membutuhkan orang lain. Contohnya adalah kami sebagai seorang mahasiswa. Agar proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik maka kami membutuhkan seorang dosen yang mengajar dan memberikan petunjuk. Kami juga membutuhkan karyawan agar proses administrasi dapat berjalan lancar. Tidak ketinggalan juga seorang tukang satpam yang tentu saja mempunyai peran besar atau kecil dalam menentukan kesuksesan kelak.
Memperhatikan kenyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa untuk bisa meraih kesuksesan dan keterampilan maka kita memerlukan keperluanberinteraksi dengan orang lain. Dari segi inilah pentingnya psikologi umum atau sosial. Psikologi umum sejatinya memang memberikan dampak yang positif bagi yang mempelajarinya karena akan mampu mengerti bagaimana cara bertindak dalam kehidupan masyarakat dan mempelajari apa yang terjadi dalam masyarakat lingkungannya secara umum. Untuk pribadi individunya sendiri perilaku yang semakin berkembang ini menjadi bahan kajian.
Dari permasalahan yang tersebut inilah psikologi menjadi salah satu ilmu yang patut dipelajari dan dicermati secara mendalam. Permasalahan diatas memberikan kesadaran kami untuk mengulasnya kedalam sebuah makalah untuk mendapatkan secara gamblang tentang psikologi.


PEMBAHASAN
Psikologi juga merupakan ilmu tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu ( Branca, 1964; Morgan, dkk,1984 dan Marquis, 1957). Perilaku tersebut dalam pengertian luas, yaitu perilaku yang tampak dan tidak tampak. Ada perbedaan dalam pandangan mengenai perilaku yakni pertama adalah perilaku adalah respons dari sebuah stimulus dan pandangan lainnya adalah perilaku adalah individu mempunyai kemampuan untuk menentukan perilaku yang diambilnya. Yang pertama adalah aliran behavioris dan yang kedua aliran kognitif.
Skinner (1976) membedakan perilaku menjadi 2 yaitu perilaku yang alami (innate Behavior) dan perilaku operan ( Operant behavior). Perilaku alami adalah perilaku yang dibawa sejak organism dilahirkan yaitu berupa refleks dan insting-insting. Perilaku operan adalah perilaku yang dibentuk melalui proses belajar.
Pembentukan perilaku.
Diatas telah dijelaskan adalah perilaku manusia sebagian adalah karena dibentuk. Berkaitan hal itu maka persoalannya adalah bagaimana cara membentuk suatu perilaku .
-         Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan.
Perilaku terbentuk oleh kebiasaan yang dilakukan atau oleh lingkungan yang akan secara naluri akan mempengaruhi karakter dan perilaku seseorang. Inilah yang terkadang menjadikan orang satu dengan yanglain dan berlainan daerah mempunyai perilaku yang berbeda-beda.
-          Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight).
Contoh mudahnya adalah kalau kuliah jangan sampai terlambat karena hal itu akan mengganggu teman-teman yang lain. Bila naik motor harus pakai helm, karena helm sebagai alat untuk keamanan diri. Cara ini memberikan pengajaran perilaku dengan pengertian.
-          Pembentukan perilaku dengan menggunakan model atau contoh.
Contoh atau panutan adalah cara yang selanjutnya. Banyak individu yang mempunyai kecenderungan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh orang yang disukainya, digemari atau panutannya. Dalam hal ini islam memberikan contoh yakni perbuatan manusia hendaknya menjadikan nabi Muhammad Saw sebagai panutan dalam berbuat.
Perilaku manusia itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Teori insting
Insting merupakan perilaku yang alamim perilaku bawaan dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.
b.      Teori dorongan
Bila seseorang mempunyai keinginan atau kebutuhan maka hal ini yang akan membuat orang tersebut akan melakukan sebuah perilaku untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Hal inilah yang melandasi teori dorongan ini.
c.       Teori insentif
Hadiah, imbalan ataupun pujian juga mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku. Ini yang dimaksudkan oleh teori insentif ini. timbal balik setelah melakukan sebuah perilaku.
d.      Teori atribusi
Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku seseorang apakah karena keadaan internal atau eksternal.
e.       Teori kognitif
Ini penggambaran dari suatu keadaan seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka yang bersangkutan akan memilij alternatif perilaku yang akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi orang tersebut.

Masalah Prilaku Manusia dalam lingkungannya
Saat membicarakan masalah perilaku tampak jelas bagaimana peran lingkungan terhadap perilaku manusia.
1.      Manusia sebagai makhluk berkembang.
Manusia adalah makhluk hidup dapat ditinjau dari berbagai macam segi sesuai dengan sudut tinjauan dalam mempelajari manusia itu. Oleh karena itu tinjauan mengenai manusia dapat bermacam-macam, misal manusia sebagai makhluk budaya, manusia sebagai makhluk sosial, manusia sebagai makhluk yang dapat dididik, manusia sebagai makhluk yang berkembang dan sebagainya. Intinya adalah
a.       Manusia itu dapat mengalami perubahan-perubahan sebagai akibat dari perkembangan pada diri manusia itu.
b.         Dalam perkembangan manusia itu factor pembawaan dan factor lingkungan secacra bersama-sama mempunyai peranan, walaupun tidak mengingkari adanya teori-teori yang lain.
2.      Manusia sebagai makhluk individual dan sosial
Manusia sebagai makhluk sosial, adanya hubungan manusia dengan sekitarnya, adanya dorongan pada manusia untuk mengabdi pada masyarakat. Manusia sebagai makhluk berketuhanan atau religi adanya hubungan manusia dengan Sang pencipta, kekuatan yang ada di luar dirinya. Jelasnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan butuh lingkungan sekitar.
3.      Beberapa macam hubungan manusia dengan lingkungan.
Bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan sosial tidak hanya berjalan searah dalam arti hanya lingkungan saja yang mempunyai pengaruh terhadap individu namun juga individu dapat membentuk hubungan timbal balik. Seperti hal-hal berikut ini :
a.       Individu menolak lingkungan.
Yaitu bila individu tidak sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dalam keadaan tersebut individu dapat memberikan pengaruh atau bentuk sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu tadi. Namun hal ini tidaklah mudah. Sebagai contoh bagaimana seorang Nabi Muhammad Saw yang berada dalam lingkungan kaum jahiliah dan perlu pengorbanan dan kesabaran dalam merubahnya menjadi lingkungan yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
b.      Individu menerima lingkungan
Yaitu keadaan yang cocok dengan individu tersebut sehingga menjadikan dia lebih nyaman dalam berkomunikasi dengan sosial lingkungannya.
c.       Individu bersikap netral atau status kuo.
Yaitu apabila individu tidak cocok dengan keadaan lingkungan, tetapi individu tidak melakukan langkah-langkah bagaimana sebaiknya. Individu bersikap diam saja. Dipandang dari segi kemasyarakatan sikap yang demikian ini sebenarnya tidak diharapkanm karena bagaimanapun individu dapat mengambil langkah-langkah bagaimana sebaiknya sekalipun mungkin hal tersebut tidak dapat memenuhi harapannya.

Sikap Individu Dalam Lingkungannya
Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. Ditilik dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.
Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku manusia adalah; pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis. Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut dilihat dari; penekanannya, penyebab timbulnya perilaku, prosesnya, kepentingan masa lalu di dalam menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan.
1. Penekanan.
Pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu sendiri.
Pendekatan penguatan (reinforcement) menekankan pada peranan lingkungan dalam perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu sumber stimuli yang dapat menghasilkan dan memperkuat respon perilaku.
Pendekatan psikoanalitis menekankan peranan sistem personalitas di dalam menentukan sesuatu perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego yang berinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan.
2. Penyebab Timbulnya Perilaku
Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi tentang lingkungan.
Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh stimuli lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari perilaku.
Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh tegangan (tensions) yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan.
3. Proses.
Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan pengalaman) adalah proses mental, yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada. Dan akibat ketidak sesuaian (inconsistency) dalam struktur menghasilkan perilaku yang dapat mengurangi ketidak sesuaian tersebut.
Pendekatan reinforcement, lingkungan yang beraksi dalam diri individu mengundang respon yang ditentukan oleh sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan pada respon tersebut menentukan kecenderungan perilaku masa mendatang.
Dalam pendekatan psikoanalitis, keinginan dan harapan dihasilkan dalam Id kemudian diproses oleh Ego dibawah pengamatan Superego.
4. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku.
Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman masa lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi dari pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa memperhatikan proses masuknya dalam sistem.
Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang pada suatu stimulus tertentu adalah menjadi suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.
Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikan suatu penentu yang relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan Superego ditentukan oleh interaksi dan pengembangannya dimasa lalu.
5. Tingkat dari Kesadaran.
Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi dalam kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan sangat penting.
Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dan tidak. Biasanya aktifitas mental dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaan dapat menyebabkan terjadinya perilaku terbuka.
Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas mental adalah tidak sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan Superego secara luas menentukan perilaku.
6. Data.
Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner.
Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau dengan pertolongan sarana teknologi.
Pendekatan psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas, teknik proyektif, dan hipnotis.


KESIMPULAN

Hubungan manusia dengan lingkungannya selalu dipengaruhiberbagai aspek. Semua yang berada di lingkungan fisik di sekitar manusiaakan mempengaruhi manusia secara psikologis. Sudah banyak penelitianyang telah dilakukan untuk membuktikan hal tersebut. Karena lingkungantempat hidup merupakan salah satu aspek pembentuk manusia selamahidupnya.
Dalam hubungan manusia dengan lingkungannya telah dijelaskanbagaiman manusia dengan lingkungannya telah mempengaruhi satu denganlainnya. Dengan kata lain mereka telah tergantung antara satu dengan lain.hal ini juga telah diperkuat pendapat oleh berbagai pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Walgito, Bimo.2003. Psikologi sosial (suatu Pengantar). Andi Offset. Yogyakarta
Sarwono Sarlito W.1995. Pengantar Psikologi Umum. Rajawali Pers. Jakarta
……………… 1995. Teori-teori Psikologi Sosial. Rajawali Pers. Jakarta
Rahman Shaleh, Abdul. Psikologi. Kencana Prenada Media Group.

Tidak ada komentar: